A. Kuartil
Kuartil
adalah pengukuran yang dilakukan untuk menentukan nilai batas jika distribusi
frekuensi dibagi menjadi 4 bagian. Kuartil adalah nilai yang memisahkan
tiap-tiap 25 persen dalam distribusi frekuensi.
Fungsi
kuartil untuk menentukan nilai batas
tiap 25 persen dalam distribusi yang dipersoalkan.
Oleh sebab itu teknik ini diterapkan jika analisis dilakukan dengan tujuan
untuk membagi distribusi menjadi 4 bagian, selanjutnya menentukan batas tiap 25
persen distribusi yang dimaksud.
Dalam statistik dikenal ada 3 nilai kuartil yakni; kuartil
1
(K1), kuartil 2
(K2) dan kuartil ke 3 (K3).
1.
Kuartil
pertama (K1) adalah suatu
nilai yang membatasi 25% distribusi bagian bawah dan 75 % distribusi bagian
atas.
2.
Kuartil
kedua (K2) adalah nilai
yang membatasi 50% distribusi bagian bawah dan 50% distribusi bagian atas.
Dalam hal ini kuartil kedua dapat diidentikkan dengan pengukuran median (Mdn).
3.
Kuartil
ketiga (K3) adalah nilai
yang membatasi 75% distribusi bagian bawah dan 25% distribusi bagian atas.
Ada beberapa cara dalam
menentukan harga kuartil yakni :
a. Jika berhadapan dengan data
tunggal / tanpa frekuensi
Kuartil membagi data menjadi empat bagian yang sama banyak
dari data yang telah terurut yang masing-masing sebesar 25% atau 1/4 bagian .
Kuartil (Q) terbagi menjadi tiga macam, yaitu Q1 (kuartil bawah), Q2 (kuartil
tengah atau median) dan Q3 (kuartil atas). Berikut adalah beberapa langkah yang
dapat dilakukan untuk mendapatkan kuartil.
- Susunlah data menurut urutannya.
- Tentukan letak kuartil dan.
- Tentukan nilai kuartilnya.
Untuk
mencari letak kuartil ke i, dapat kita gunakan rumus berikut.
Dengan i = 1, 2, dan 3.
Ada beberapa cara dalam
menentukan harga kuartil yakni :
- Jika berhadapan dengan data tunggal / tanpa frekuensi
Kuartil membagi data menjadi empat bagian yang sama banyak
dari data yang telah terurut yang masing-masing sebesar 25% atau 1/4 bagian .
Kuartil (Q) terbagi menjadi tiga macam, yaitu Q1 (kuartil bawah), Q2 (kuartil
tengah atau median) dan Q3 (kuartil atas). Berikut adalah beberapa langkah yang
dapat dilakukan untuk mendapatkan kuartil.
- Susunlah data menurut urutannya.
- Tentukan letak kuartil dan.
- Tentukan nilai kuartilnya.
Untuk
mencari letak kuartil ke i, dapat kita gunakan rumus berikut.
Contoh Soal :
Tentukan kuartil-kuartil dari data: 1, 3, 6, 9, 14, 18, 21
Jawab :
Jumlah data (n) = 7
maka nilai kuartil 1 adalah 3
maka nilai kuartil 2 adalah 9
maka nilai kuartil 3 adalah 18
2. Apabila berhadapan dengan data berkelompok
Berikut merupakan
rumus yang dapat kita gunakan untuk kuartil data berkelompok yang disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Keterangan :
Ki = kuartil ke-i Li = batas bawah kelas kuartil ke-i
Fi = jumlah frekuensi sebelum kelas
kuartil ke-i
C = panjang kelas
n = jumlah seluruh data
fi = frekuensi kelas kuartil ke-i
i = ke-i (1, 2, 3)
Kuartil ke-1 dari data yang tersaji pada tabel adalah ...
Jawab :
¤ Mencari K1 yaitu
¤ Kita menggunakan rumus :
Perhatikan tabel di atas !
1/4 x 40 = 10
• L1 = 31 - 0,5
= 30,5
• C = 26 - 21
= 5
• F1 = 9
• f1 = 8
1/4 x 40 = 10
• L1 = 31 - 0,5
= 30,5
• C = 26 - 21
= 5
• F1 = 9
• f1 = 8
B. Persentil
Persentil yang biasa dilambangkan P, adalah titik atau nilai
yang membagi suatu distribusi data menjadi seratus bagian yang sama besar.
Karena itu persentil sering disebut ukuran perseratusan.
Titik yang membagi distribusi data ke dalam seratus bagian yang sama besar itu
ialah titik-titik: P1, P2, P3, P4, P5, P6, … dan seterusnya, sampai dengan P99.
jadi disini kita dapati sebanyak 99 titik persentil yang membagi seluruh
distribusi data ke dalam seratus bagian yang sama besar, masing-masing sebesar
1/ 100N atau 1%, seperti terlihat pada kurva dibawah ini:
Untuk
mencari persentil digunakan rumus sebagai berikut:
Untuk
data tunggal:
Pn=
1 +(n/10N – fkb)
Fi
Untuk
data kelompok:
Pn=
1+ (n/10N- fkb) xi
Fi
Pn=
persentil yang ke-n (disini n dapat diisi dengan bilangan-bilangan:1, 2, 3, 4,
5, dan seterusnya sampai dengan 99.
1=
lower limit( batas bawah nyata dari skor atau interval yang mengandung
persentil ke-n).
N=
number of cases.
Fkb=
frekuensi kumulatif yang terletak dibawah skor atau interval yang mengandung
persentil ke-n.
Fi=
frekuensi dari skor atau interval yang mengandung persentil ke-n, atau
frekuensi aslinya.
i=
interval class atau kelas interval.
Tabel.
3.15. Perhitungan persentil ke-5, persentil ke-20 dan persentil ke-75 dari data
yang tertera pada tabel 3.13.
Nilai
(x)
|
F
|
Fkb
|
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
|
3
5
6
7
7
17
15
7
6
5
2
|
80
77
72
66
59
52
35
20
13
7
2
|
Total
|
80=
N
|
-
|
1).
Contoh perhitungan desil untuk data tunggal
Misalkan kita ingin mencari persentil ke-5 (P5), persentil ke-20 (P20), dan
ke-75 (P75),dari data yang disajikan pada tabel 3.13 yang telah dihitung
desilnya itu. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:
- Mencari persentil ke-5 (P5):
Titik P5= 5/10N= 5/10X60= 3 (terletak pada skor 36). Dengan
demikian dapat kita ketahui: 1= 35,50; fi= 2, dan fkb= 1.
P5= 1 + (5/10N-fkb) =36,50 +(3-1)
Fi
2
= 36,50
- Mencari persentil ke-75 (P75):
Titik P75= 75/10N= 75/10X60= 45 (terletak pada skor 42).
Dengan demikian dapat kita ketahui: 1= 41,50; fi= 8, dan fkb= 40
P75= 1 + (75/10N-fkb) =41,50 +(45-40)
Fi
8
= 42,125
2).
Cara mencari persentil untuk data kelompok
Misalkan kembali ingin kita cari P35 dan P95 dari data yang disajikan pada
tabel 3.14.
- Mencari persentil ke-35 (P35):
Titik P35= 35/100N= 35/100X80= 28 (terletak pada interval
40-44). Dengan demikian dapat kita ketahui: 1= 39,50; fi= 15, dan fkb= 20, i=5
P35= 1 + (35/100N-fkb) Xi =39,50 +(45-40) X 5
Fi
8
= 39,50+2,67
= 42,17
- Mencari persentil ke-95 (P95):
Titik P95= 95/100N= 95/100X80= 76 (terletak pada interval
65-69). Dengan demikian dapat kita ketahui: 1= 64,50; fi= 5, dan fkb= 72, i=5
P95= 1 + (95/100N-fkb) Xi =64,50 +(65-69) X 5
Fi
5
= 64,50+4
= 68,50
Tabel
3.16. Perhitungan persentil ke-35 dan persentil ke-95 dari data yang tertera
pada tabel 3.14.
Nilai
(x)
|
F
|
Fkb
|
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
|
3
5
6
7
7
17
15
7
6
5
2
|
80
77
72
66
59
52
35
20
13
7
2
|
Total
|
80=
N
|
-
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar